Tesis ini bertujuan untuk memahami faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan residen premature discharge dalam program rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Premature discharge adalah residen yang pulang dari rehabilitasi sebelum waktu yang ditentukan baik dengan melarikan diri atau diambil keluarga di tengah program. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan karakteristik penelitian deskriptif analisis. Data yang digunakan dalam penelitian terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara kepada informan sebanyak 5 (lima) orang yang terdiri dari 2 (dua) residen, 1 (satu) komandan jaga, 1 (satu) perawat, dan 1 (satu) konselor. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui penelusuran data-data di Balai Besar Rehabilitasi BNN seperti rekam medis, data kepegawaian, dan lain-lain. Teori yang dipergunakan meUputi teori tentang premature discharge/ discharge against medical advice, demografi, narkoba, sikap terhadap pengobatan, staf, dan struktur organisasi. Kejadian premature discharge secara teori dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Namun hasil penelitian·di Balai Besar Rehabilitasi BNN menunjukkan faktor yang signifikan berpengaruh pada kejadian premature discharge dari sisi internal meliputi residen usia dewasa muda, residen yang tidak bekerja, pengguna ATS, residen yang memiliki keyakinan rendah selama menjalani rehabilitasi. Sedangkan dari faktor eksternal tidak memberikan dampak yang signifikan pada kejadian premature discharge residen di Balai Besar Rehabillitasi BNN. Pembagian kerja di Balai Besar Rehabilitasi BNN telah berjalan dengan baik, staf mampu menjadi role model yang baik, dan fasilitas bagi residen sudah mencukupi. Adanya temuan teori ini berguna bagi lembaga rehabilitasi dalam menentukan arah kebijakan layanan agar lebih menekankan keunikan residen dan memandang mereka secara holistik. Beberapa saran yang diberikan untuk mencegah munculnya premature disharge antara lain peningkatan kegiatan residen, optimalisasi sarana dan prasarana, peningkatan wawasan residen, peningkatan konseling individu bagi residen, serta peningkatan wawasan untuk staf.